Sumber: http://www.studiosystemnews.com/wp-content/uploads/2014/01/her-movie-joaquin-phoenix.jpg |
Sudahkan anda menonton Film "Her"? Film ini mengisahkan kisah cinta yang terjadi antara manusia dan sistem operasi komputer. Bagaimana hal tersebut dapat terjadi? Dalam film yang bersetting di masa depan ini, teknologi sudah sedemikian canggihnya, sehingga sistem operasi komputer pun dapat bersikap dan berpikir selayaknya manusia.
Diluar alur ceritanya tersebut, sebenarnya film karya Spike Jonze ini banyak memberikan gambaran yang sangat futuristik mengenai teknologi di masa mendatang. Dan, teknologi tersebut digambarkan sangat mengena dengan apa yang dibayangkan oleh para peminat teknologi saat ini. Akanlah segala kecanggihan pada film ini menjadi kenyataan? kita tidak bisa memastikannya. Namun, ada beberapabentuk teknologi yang mungkin kita inginkan untuk segera muncul pada saat ini.
Pertama, monitor dekstop sepertinya masih tetap eksis di masa depan. Di film ini Theodore (tokoh utama) masih sering berinteraksi dengan Layar Monitor. Namun interaksi tersebut tidak menggunakan mouse dan keyboard, melainkan dengan touchscreen dan teknologi voice recognition. Bahkan, bukankah sebenarnya touchscreen pun tidak diperlukan? saat komputer dapat mengerti apapun yang anda katakan.
Kalau saat ini google glass sedang heboh-hebohnya, Masa depan dalam film ini meramalkan bahwa ear-piece gadget akan menjadi standar gaya hidup masyarakat kebanyakan. gadget yang disematkan di telinga ini terhubung dengan smartphone yang terlihat ringkas dan elegan. namun sebenarnya smartphone lebih sekedar sebagai alat tambahan, karena hampir semua komunikasi dan perintah dapat dilakukan hanya dengan mengatakannya pada gadget tersebut.
Dunia game pun sangat terlihat menyenangkan di era film ini. Dapat kita lihat dalam salah satu adegan, dimana theodore berinteraksi di dunia game dengan menggunakan tubuhnya sendiri serta dapat berinteraksi dengan karakter game yang dimainkan olehnya. Tentunya jauh sekali dibandingkan dengan saat ini. Walaupun teknologi seperti xbox kinect sudah dapat memberikan interaksi secara terbatas bagi penggunanya.
Namun, Jika kita lihat secara keseluruhan, film ini sepertinya ingin menekankan masa depan yang tidak terlalu mencandu teknologi. Kita bisa lihat interaksi yang natural dari para manusia dengan teknologi di sekitarnya, bahwa teknologi sebenarnya menjadi bagian yang terintegrasi secara langsung dalam kehidupan. Tidak terlihat kerumitan proses-proses yang saat ini sebagian besar dari orang-orang rasakan, saat bersentuhan dengan teknologi.
Akankah masa depan dunia kita menjadi seperti yang ada di dalam film ini? apapun jawabannya, kebanyakan dari kita pasti berharap agar teknologi bisa menjadi lebih akrab dan menawan, seperti yang ada di dunia Theodore.
No comments:
Post a Comment