Saturday, October 19, 2013

Analisis Kesalahan Ejaan dan Diksi pada Artikel

Berita ini saya kutip dari “http://id.berita.yahoo.com/atm-kurang-turis-pulau-seribu-pinjam-duit-bupati-034425439.html


ATM Kurang, Turis Pulau Seribu Pinjam Duit Bupati  

TEMPO.CO, Jakarta - Bupati Kepulauan Seribu Asep Syarifudin mengatakan, keterbatasan jumlah Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan gerai bank tak hanya mempersulit warga Kepulauan Seribu yang jumlahnya mencapai 24.300 jiwa itu. "Wisatawan juga kesulitan karena ATM terbatas itu," ujar Asep kepada Tempo, Kamis, 19 September 2013.

Asep mengatakan, di Kepulauan Seribu, tak jarang seorang atau sekelompok wisatawan harus mengambil uang ke ATM, terutama untuk berbelanja atau membayar wahana di Kepulauan Seribu. Namun, karena jumlah ATM yang terbatas, tak jarang wisatawan gigit jari karena tak bisa menikmati wisata di Kepulauan Seribu secara maksimal.

ATM di Kepulauan Seribu diketahui hanya ada tiga, yaitu di Pulau Pramuka, Tidung, dan Kelapa. Masing-masing ATM menyimpan uang Rp 400 juta, yang menurut keterangan warga, dalam tiga hari langsung habis dan perlu diisi ulang

.Asep mengaku, beberapa kali ia meminjamkan uang kepada wistawan yang tak bisa mengambil uang karena uang di ATM habis. Bulan lalu misalnya, di Pulau Pari, ia meminjamkan uang Rp 500 ribu ke wisatawan

."Saya kebetulan saja ketemu mereka yang enggak bisa ambil. Ya sudah langsung saya pinjamkan uang sama saya kasih nomor rekening saya untuk transfer gantinya nanti. Untung dikembaliin uangnya,"ujar Asep sambil tertawa. Ia berkata, kalaupun uangnya tak kembali, ia anggap belum dapat rezeki saja.
ISTMAN MP

Analisis Kesalahan Ejaan dan Diksi
Berikut hasil analisis dari kesalahan ejaan dan diksi pada artikel di atas:
No
Kesalahan
Perbaikan
Alasan
1
Bupati Kepulauan Seribu Asep Syarifudin mengatakan, keterbatasan jumlah Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan gerai bank tak hanya mempersulit warga Kepulauan Seribu yang jumlahnya mencapai 24.300 jiwa itu.
Bupati Kepulauan Seribu, Asep Syarifudin, mengatakan, keterbatasan jumlah Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan gerai bank tak hanya mempersulit warga Kepulauan Seribu yang jumlahnya mencapai 24.300 jiwa itu.
Tidak ada tanda koma  di antara frasa "Bupati Kepulauan Seribu" dengan "Asep Syarifudin". Tanda koma seharusnya digunakan untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.

2
"Wisatawan juga kesulitan karena ATM terbatas itu," ujar Asep kepada Tempo, Kamis, 19 September 2013.

"Wisatawan juga kesulitan karena ATM terbatas itu." ujar Asep kepada Tempo, Kamis, 19 September 2013.
Tanda yang digunakan pada akhir kalimat langsung seharusnya tanda "titik", bukan "koma". Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
3
Asep mengatakan, di Kepulauan Seribu, tak jarang seorang atau sekelompok wisatawan harus mengambil uang ke ATM, terutama untuk berbelanja atau membayar wahana di Kepulauan Seribu.
Asep mengatakan, di Kepulauan Seribu, tak jarang seorang atau sekelompok wisatawan harus mengambil uang ke ATM, terutama untuk berbelanja atau membayar wahana rekreasi di Kepulauan Seribu.
Pada Kalimat tersebut, kata “wahana” perlu diperjelas diksinya, karena pengertian “wahana” adalah kendaraan atau alat pengangkut, alat atau sarana untuk mencapai suatu tujuan.
4
Asep mengaku, beberapa kali ia meminjamkan uang kepada wistawan yang tak bisa mengambil uang karena uang di ATM habis.
Asep mengaku, beberapa kali ia meminjamkan uang kepada wisatawan yang tak bisa mengambil uang karena uang di ATM habis.
Kesalahan dalam ejaan "wistawan". Kata yang benar adalah "wisatawan".
5
"Saya kebetulan saja ketemu mereka yang enggak bisa ambil. Ya sudah langsung saya pinjamkan uang sama saya kasih nomor rekening saya untuk transfer gantinya nanti. Untung dikembaliin uangnya,"ujar Asep sambil tertawa.
"Saya kebetulan saja ketemu mereka yang enggak bisa ambil. Ya sudah, langsung saya pinjamkan uang sama saya kasih nomor rekening saya untuk transfer gantinya nanti. Untung dikembaliin uangnya.", ujar Asep sambil tertawa.

·       Tanda yang digunakan pada akhir kalimat langsung seharusnya tanda "titik", bukan "koma".
·       Tidak ada tanda koma untuk memisahkan kalimat langsung dengan bagian lain dalam kalimat.
·       Tanda koma tidak digunakan di belakang kata atau ungkapan penghubung antara kalimat yang terdapat pada awal kalimat

Tuesday, October 8, 2013

Bad Design: Nokia N-Gage Classic



Nokia N-Gage Classic merupakan ponsel sekaligus Handheld Game Console yang dirilis Nokia, berdasarkan pada platform Series 60 Nokia, pada tanggal 7 Oktober 2003.Ditargetkan kepada Mobile gamer, Nokia N-Gage menawarkan permainan game secara multiplayer secara online danmobile, dengan menggunakan Bluetooth dan GPRS. Ponsel ini menggunakan layar backlit yang memiliki resolusi 208 x 176 Pixel dengan 4.096 warna . Ponsel ini juga memiliki directional kontrol delapan arah yang disebut rocker . N-Gage sebenranya merupakan peluang yang sangat bagus untuk menguasai pasar mobile gaming dimana ponsel inidapat berfungsi sebagai platform game mobile, ponsel tri - band GSM, MP3 player, FM tuner, e-mail client, dan Personal Information Manager. Namun, beberapa kelemahan dalam desain membuat ponsel ini memiliki keterbatasan dalam penggunaannya.


The Bad Side

Desain Perangkat
Walaupun bentuknya cocok untuk digunakan bermain game, namun untuk berkomunikasi dengan menggunakan ponsel ini terasa cukup canggung karena letak speaker dan microphone yang ada di sisi tepi ponsel. Banyak yang menyayangkan hal ini dan kemudian menyematkan nama “tacophone” atau “sidetalking” pada ponsel ini.




Selain itu, meskipun ponsel ini dioptimalkan untuk mobile-gaming, namun desain posisi slot memory cardnya tidak mendukung bagi para gamer untuk mengganti mamory cardnya secara efisien. Nokia memilih untuk mengandalkan MMC untuk penyimpanan MP3, gambar, dan game. Untuk mengganti satu MMC ke MMC lain prosesnya dimulai dengan mematikan ponsel, membuka cover belakang ponsel, melepas baterai, mengganti MMC, lalu mengembalikan lagi semua bagian yang dilepas untuk dapat menyalakan ponsel kembali.Sungguh merupakan proses yang memakan waktu bagi para gamer yang ingin segera bermain dengan game favoritnya.

Terakhir, Hal ini sebenarnya tidak terlalu berpengaruh, namun sebagian gamer lebih suka memainkan game dalam posisi landscape karena layar terasa lebih luas. Layar Potrait pada ponsel ini dirasa oleh sebagian gamer mengurangi pengalaman bermain game yang menyenangkan.

Desain Software
Sebagai pemutar music dan perekam, ponsel ini memiliki banyak kekurangan fitur-fitur penting seperti as fast forward/rewind, replay, playlist, dan graphic equalizer. Perlu ditambahkan juga bahwa volume suara ponsel ini pada mode loudspeaker akan teredam oleh suara-suara berisik dari lingkungan sekitar.

Selain itu, kelemahan yang juga cukup mengganggu, ponsel ini tidak bias memutar music sambil memainkan game.


Kesimpulan

Menurut saya, Nokia N-Gage merupakan terobosan ide yang cukup berpeluang untuk menjadi handheld gadget yang booming pada masanya. Namun kelemahan yang telah disebutkan sebelumnya membuat ponsel ini seperti setengah hati memberikan layanan bagi para penggunanya.

Beberapa hal yang seharusnya diperbaiki dari ponsel ini, menurut saya, adalah:
  • Nokia seharusnya merelokasi posisi speaker dan microphone agar pengalaman berkomunikasi dengan ponsel ini lebih terasa normal dan tidak canggung seperti ponsel pada umumnya.
  • Posisi slot memory card seharusnya dapat diganti menjadi eksternal, sehingga para pengguna tidak perlu mematikan dan membongkar ponsel hanya untuk mengganti memory cardnya.
  • Perlunya perbaikan terhadap aplikasi pemutar musik dan perangkat suara. Selain itu pengguna juga pastinya menginginkan perangkat yang multitasking yang dapat menjalankan beberapa aplikasi secara bersamaan.


  
Sumber:

gambar:

http://www.nyunyu.com/medias/2013/02/09/images/Nokia-N-Gage.jpg