sumber: http://www.edureka.in/blog/wp-content/uploads/2012/11/Components-of-Android1.jpg |
Ada 4 macam komponen aplikasi yang merupakan titik masuk di mana aplikasi Android bisa berjalan. Keempat komponen tersebut memiliki fungsi dan daur hidup yang berbeda yang menentukan bagaimana masing-masing komponen dibuat dan dihancurkan. Keempat tipe komponen aplikasi tersebut adalah :
a. Activity
Activity adalah komponen aplikasi yang menyediakan
layar/jendela di mana pengguna bisa berinteraksi untuk menjalankan fungsi
tertentu.
b. Service
Service adalah komponen aplikasi yang berjalan
background untuk menjalankan proses yang memakan waktu cukup lama. Service
tidak memiliki tampilan.
c. Content Provider
Content Provider mengelola sekumpulan data yang
sifatnya shared. Datanya sendiri dapat disimpan di file system, database
SQLite, di penyimpanan online atau lokasi penyimpanan persisten lainnya. Dengan
adanya Content Provider ini, aplikasi lain dapat mengakses data yang diperlukan
tanpa perlu mengetahui bagaimana data tersebut disimpan. Sistem operasi Android
sendiri secara default menyediakan sejumlah content provider yang datanya dapat
diakses oleh aplikasi lain, misalkan content provider log panggilan telepon,
data kontak, SMS, dan sebagainya. Untuk mengakses suatu content provider
digunakan string URI sesuai dengan yang dispesifikasikan oleh Content Provider
penyedia data.
d. Broadcast Receiver
Broadcast Receiver adalah komponen aplikasi yang menanggapi system-wide
broadcast announcements. Contoh broadcast yang dikirimkan oleh sistem operasi
Android misalkan notifikasi ada aplikasi baru terinstall/terupdate, layar mati,
booting sistem operasi selesai, ada SMS atau telepon masuk, dan sebagainya.
Broadcast Receiver juga tidak memiliki tampilan, tapi dia dapat menjalankan
suatu Activity atau menampilkan notifikasi di Notification Bar.
Kita
akan bahas lebih lanjut mengenai Activity karena ini merupakan komponen
aplikasi yang paling umum dan yang memiliki tampilan di mana pengguna bisa
berinteraksi dengan aplikasi kita.
Gambar
di atas merupakan skema lifecycle dari sebuah Activity. Apabila sebuah Activity
dipanggil, maka kode yang berada di dalam method onCreate akan dieksekusi. Di
sini biasa kita menaruh kode untuk menginisialisasi tampilan dan variabel lain
yang diperlukan oleh activity tersebut. Selanjutnya ada satu method lain yang
cukup penting untuk diimplementasikan, yaitu onPause, yang akan dipanggil
apabila ada Activity lain yang dijalankan menggantikan Activity tersebut.
Di
sini kita harus menyimpan data-data persistent yang mungkin diperlukan saat
Activity tersebut dijalankan lagi, misalkan untuk aplikasi email kita perlu
menyimpan data email yang sedang diketikkan sebagai Draft email. Activity yang
di-pause ini tidak langsung di-destroy, karena ada kemungkinan pengguna akan
kembali lagi ke Activity ini misalkan dengan menekan tombol BACK dari Activity
yang baru dijalankan atau karena event lain. Namun jika pengguna tidak pernah
kembali lagi ke Activity tersebut, sistem operasi Android bisa sewaktu-waktu
men-destroy Activity tersebut misal apabila ada aplikasi lain yang membutuhkan
memori tambahan atau membutuhkan resource lain untuk digunakan. Karena itulah,
kita perlu menyimpan data-data yang diperlukan saat method onPause ini
dipanggil. Secara lengkap apabila kita akan mengimplementasikan kode untuk
setiap perubahan state Activity maka struktur kerangka kode untuk Activity
tersebut adalah seperti di bawah ini.
No comments:
Post a Comment