Organisasi merupakan kumpulan dari banyak individu yang bergabung untuk
mencapai tujuan bersama. Untuk mencapai tujuan tersebut, tentunya dibutuhkan suatu
cara agar semua bagian tersebut memiliki satu visi yang sama dalam menyapai
tujuannya. Cara ini terbentuk dalam suatu proses, yang mengisi kehidupan dalam
suatu organisasi. Dengan kata lain merupakan aktivitas-aktivitas yang terjadi
dalam organisasi agar bisa mencapai tujuannya.
Proses dalam kamus bahasa Indonesia berarti
rangkaian suatu tindakan. Sedangkan proses dalam buku organisasi karamgan Gibso
Invancevich Donnelly adalah berkenaan dengan aktifitas yang memberi kehidupan
pada skema organisasi tersebut. Proses organisasi merupakan jiwa bagi struktur
organisasi. Jika proses tersebut tidak berjalan dan berfungsi dengan baik, maka
masalah tidak pernah yang tidak perah diharapkan akan timbul dalam sebuah
organisasi.
Beberapa bentuk dari proses ini, Seperti, Proses mempengaruhi pengambilan
keputusan dan komunikasi adalah proses-proses manejerial karena secara nyata dilaksanakan oleh para manajer. Proses-proses ini juga merupakan
proses-proses organisasional karena lebih penting daripada manajer individual
dalam pengaruhny apada pencapaian tujuan–tujuan
organisasi. Ketiga proses organisasi dan manejemen ini merupakan bagian vital
sistem organisasi formal dan mempunyai implikasi-implikasi sangat penting
terhadap perilaku organisasi.
Proses
mempengaruhi
Proses mempengaruhi dapat diartikan sebagai
proses yang menyebakan berubahnya kepercayaan, sikap, keinginan, motivasi,
ataupun perilaku, yang dilakukan oleh satu atau sekelompok orang kepada orang
lain, atau kelompok lainnya. Menurut Scott dan Mitcell, Pengaruh merupakan
suatu transaksi social dimana seseorang atau sekelompok orang melakukan
kegiatan sesuai dengan harapan dari orang yang mempengaruhi.
Elemen-elemen proses mempengaruhi:
a. Orang yang mempengaruhi
b. Metode
c. Orang yang mempengaruhi
Metode Mempengaruhi:
a. Kekuatan Fisik
b. Penggunaan
sanksi (negative ataupun positif)
c. Keahlian
d. Kharisma
Analisis French-Raven
Mereka mendifiniskan kekuasaan berdasarkan
pada pengaruh, dan pengaruh berdasarkan pada perubahan psikologis. Pengaruh
adalah pengendalian yang dilakukan oloeh seseorang dalam organisasi
(masyarakat) terhadap orang lain. Konsep penting atas gagasan ini adalah bahwa
kekuasaan merupakan pengaruh laten (terpendam) sedangkan pengaruh
merupakankekuasaan dalam kenyataan (yang direalisasikan).
French-Raven membagi 5 sumber basis kekuasaan:
a. Kekuasaan Balas jasa
b. Kekuasaan
Paksaan
c. Kekuasaan
Sah
d. Kekuasaan
Ahli
e. Kekuasaan
Panutan
Analisis Etzioni
Kalau French dan Roven memberlakukan kekuasaan
dan pengaruh sebagai elemen-elemen laten dan aktif proses yang sama, sedang
Etzioni lebih mencurahkan perhatian pada apa yang dilakukan oleh seseorang
untuk orang lain baik suka maupun tidak.
Analisis Nizbet
Memandang kekuasaan sebagai antitesa wewenang,
dan kekusaan dilain pihak merupakan paksaan atau usaha untuk mendominasi orang
lain agar berperilaku dengan cara-cara tertentu tanpa mempengaruhi system
referensi.
Proses Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan secara universal
didefinisikan sebagai pemilihan diantara berbagai alternative. Pengertian ini
mencakup baik pembuatan pilihan maupun pemecahan masalah.
Langkah-langkah dalam proses pengambilan
keputusan:
Menurut Herbert A. Simon, Proses pengambilan
keputusan pada hakekatnya terdiri atas tiga langkah utama, yaitu:
a. Kegiatan
Intelijen
Menyangkut pencarian berbagai kondisi
lingkungan yang diperlukan bagi keputusan.
b. Kegiatan
Desain
Tahap ini menyangkut pembuatan pengembangan
dan penganalisaan berbagai rangkaian kegiatan yang mungkin dilakukan.
c. Kegiatan
Pemilihan
Pemilihan serangkaian kegiatan tertentu dari
alternative yang tersedia.
Sedangkan menurut Scott dan Mitchell, Proses pengambilan keputusan
meliputi:
a. Proses pencarian/penemuan tujuan
b. Formulasi tujuan
c. Pemilihan Alternatif
d. Mengevaluasi hasil-hasil
Pendekatan konperhensif lainnya adalah dengan
menggunakan analisis system, Menurut ELBING ada lima langkah dalam proses
pengambilan keputusan:
a. Identifikasi
dan Diagnosa masalah
b. Pengumpulan
dan Analisis data yang relevan
c. Pengembangan
dan Evaluasi alternative alternative
d. Pemilihan
Alternatif terbaik
e. Implementasi
keputusan dan Evaluasi terhadap hasil-hasil
Model-model Pengambilan keputusan:
1. Model Perilaku Pengambilan keputusan
a. Model Ekonomi, yang dikemukakan oleh ahli ekonomi klasik dimana
keputusan orang itu rasional, yaitu berusaha mendapatkan keuntungan marginal
sama dengan biaya marginal atau untuk memperoleh keuntungan maksimum
b. Model
Manusia Administrasi, Dikemukan oleh Herbert A. Simon dimana lebih berprinsip
orang tidak menginginkan maksimalisasi tetapi cukup keuntungan yang memuaskan
c. Model
Manusia Mobicentrik, Dikemukakan oleh Jennings, dimana perubahan merupakan
nilai utama sehingga orang harus selalu bergerak bebas mengambil keputusan
d. Model
Manusia Organisasi, Dikemukakan oleh W.F. Whyte, model ini lebih mengedepankan
sifat setia dan penuh kerjasama dalam pengambilan keputusan
e. Model
Pengusaha Baru, Dikemukakan oleh Wright Mills menekankan pada sifat kompetitif
f. Model
Sosial, Dikemukakan oleh Freud Veblen dimana menurutnya orang seringb tidak
rasional dalam mengambil keputusan diliputi perasaan emosi dan situsai dibawah
sadar.
2. Model Preskriptif dan Deskriptif
Fisher mengemukakan bahwa pada hakekatnya ada
2 model pengambilan keputusan, yaitu:
a. Model Preskriptif
Pemberian resep perbaikan, model ini
menerangkan bagaimana kelompok seharusnya mengambil keputusan
b. Model Deskriptif
Model ini menerangkan bagaimana kelompok
mengambil keputusan tertentu
Model preskriptif berdasarkan pada proses yang
ideal sedangkan model deskriptif berdasarkan pada realitas observasi
Disamping model-model diatas (model linier)
terdapat pula model Spiral dimana satu anggota mengemukakan konsep dan anggota
lain mengadakan reaksi setuju tidak setuju kemudian dikembangkan lebih lanjut
atau dilakukan “revisi” dan seterusnya.
Sumber:
No comments:
Post a Comment